Satu dari empat kompetensi yang dikembangkan pada abad 21 adalah kompetensi komunikasi. Kompetensi ini sangat diperlukan siswa untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan ide yang dimiliki siswa. Sekaligus, mengkomunikasikan hasil kerja yang telah dilakukan dalam menyelesaikan latihan, tugas, dan portofolionya secara verbal. Kompetensi ini sangat diperlukan pada abad 21 mengingat abad ini juga disebut abad komunikasi. Dalam artian, komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat.
Komunikasi adalah kegiatan menyampaikan pesan atau gagasan dari seorang sender kepada seorang receiver. Komunikasi dapat terjadi dua arah (two ways communication) maupun satu arah (one way communication). Komunikasi yang baik menjamin pesan yang dikirimkan oleh seorang sumber kepada penerima dengan sedikit mungkin adanya penambahan, pengurangan, atau pembelokkan. Penjaminan ini sangat penting, karena banyak persolan yang terjadi, justru diakibatkan adanya mis communication, salah persepsi, atau bahkan "salah paham". Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan perkembangan kemampuan komunikasi siswa, khususnya komunikasi verbal, agar siswa dapat mengambil peran aktif dalam berbagai kesempatan.
Beberapa metode pembelajaran dapat digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa ini. Metode tanya jawab dan diskusi merupakan metode-metode yang diyakini mampu meningkatkan komunikasi siswa. Berbeda dengan metode ceramah, dimana guru menyampaikan pesan pembelajaran satu arah kepada siswa, pada metode tanya jawab dan diskusi, siswa memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan komunikasinya. Dengan menjawab pertanyaan guru, siswa tidak hanya belajar memahami materi, tetapi juga belajar menyusun kalimat, mengatasi nervous, serta mengolah kemampuan menggunakan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi. Sementara dengan menerapkan metode diskusi, siswa mendapatkan kesempatan yang lebih banyak berkomunikasi, karena siswa bisa tidak hanya berperan sebagai "penjawab" tetapi siswa juga berlatih menjadi pemateri.
Namun demikian, penerapan metode tanya jawab dan diskusi, tetap harus dilaksanakan secara cermat. Jika tidak, kelemahan-kelemahan dua metode ini akan muncul dan mengganggu efektifitas pembelajaran. Dalam konteks waktu, penerapan metode tanya jawab dan diskusi membutuhkan waktu yang lebih lama, baik dalam persiapan maupun pelaksanaan. Penerapan dua metode ini juga memberikan ruang yang lebih adanya pembiasaan materi. Kadang-kadang para siswa membuat pertanyaan atau menjawab pertanyaan yang menyimpang dari pokok pembicaraan. Sehingga, guru tetap harus mendampingi, memberikan arahan yang tepat, dan mau meluruskan diskusi yang menyimpang, untuk kembali pada pokok persoalan yang sedang dibicarakan.
Selain dua metode pembelajaran di atas, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa secara verbal, guru dapat mengadakan kegiatan-kegiatan seperti latihan pidato/khitobah, debat dengan bahasa tertentu, atau story telling. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa kegiatan intrakurikuler yang include dengan pembelajaran tertentu, atau kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Dukungan sekolah dapat dengan mengakan lomba-lomba internal sekolah (class meeting) yang berkaitan dengan hal itu, sembari mencari "bibit unggul" untuk kemampuan tertentu, yang dapat digunakan untuk "modal" mengikuti perlombaan-perlombaan antar sekeolah. (ans)
Komunikasi adalah kegiatan menyampaikan pesan atau gagasan dari seorang sender kepada seorang receiver. Komunikasi dapat terjadi dua arah (two ways communication) maupun satu arah (one way communication). Komunikasi yang baik menjamin pesan yang dikirimkan oleh seorang sumber kepada penerima dengan sedikit mungkin adanya penambahan, pengurangan, atau pembelokkan. Penjaminan ini sangat penting, karena banyak persolan yang terjadi, justru diakibatkan adanya mis communication, salah persepsi, atau bahkan "salah paham". Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan perkembangan kemampuan komunikasi siswa, khususnya komunikasi verbal, agar siswa dapat mengambil peran aktif dalam berbagai kesempatan.
Beberapa metode pembelajaran dapat digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa ini. Metode tanya jawab dan diskusi merupakan metode-metode yang diyakini mampu meningkatkan komunikasi siswa. Berbeda dengan metode ceramah, dimana guru menyampaikan pesan pembelajaran satu arah kepada siswa, pada metode tanya jawab dan diskusi, siswa memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan komunikasinya. Dengan menjawab pertanyaan guru, siswa tidak hanya belajar memahami materi, tetapi juga belajar menyusun kalimat, mengatasi nervous, serta mengolah kemampuan menggunakan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi. Sementara dengan menerapkan metode diskusi, siswa mendapatkan kesempatan yang lebih banyak berkomunikasi, karena siswa bisa tidak hanya berperan sebagai "penjawab" tetapi siswa juga berlatih menjadi pemateri.
Namun demikian, penerapan metode tanya jawab dan diskusi, tetap harus dilaksanakan secara cermat. Jika tidak, kelemahan-kelemahan dua metode ini akan muncul dan mengganggu efektifitas pembelajaran. Dalam konteks waktu, penerapan metode tanya jawab dan diskusi membutuhkan waktu yang lebih lama, baik dalam persiapan maupun pelaksanaan. Penerapan dua metode ini juga memberikan ruang yang lebih adanya pembiasaan materi. Kadang-kadang para siswa membuat pertanyaan atau menjawab pertanyaan yang menyimpang dari pokok pembicaraan. Sehingga, guru tetap harus mendampingi, memberikan arahan yang tepat, dan mau meluruskan diskusi yang menyimpang, untuk kembali pada pokok persoalan yang sedang dibicarakan.
Selain dua metode pembelajaran di atas, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa secara verbal, guru dapat mengadakan kegiatan-kegiatan seperti latihan pidato/khitobah, debat dengan bahasa tertentu, atau story telling. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa kegiatan intrakurikuler yang include dengan pembelajaran tertentu, atau kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Dukungan sekolah dapat dengan mengakan lomba-lomba internal sekolah (class meeting) yang berkaitan dengan hal itu, sembari mencari "bibit unggul" untuk kemampuan tertentu, yang dapat digunakan untuk "modal" mengikuti perlombaan-perlombaan antar sekeolah. (ans)