Pembelajaran Daring di PAUD, Mungkinkah?

ilustrasi : maxmanroe.com
Pembelajaran daring tetap menjadi topik perbincangan yang layak didiskusikan. Penutupan sekolah dan perguruan tinggi di negeri kita, mewajibkan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring. Dalam konteks transfer ilmu pengetahuan sebenarnya pembelajaran daring tidak banyak menimbulkan masalah. Apalagi pada siswa sekolah menengah dan para mahasiswa, tentu akan lebih mudah dilaksanakan. Yang menjadi persoalan adalah ketika pembelajaran dengan bantuan IT itu, harus dilaksanakan di kelas bawah sekolah dasar, taman kanak-kanak, dan play group (PAUD Non Formal).

Anak-anak PAUD adalah anak-anak dalam kisan usia 3 sampai 6 tahun. Masa itu sering disebut dengan golden age. Masa dimana anak memiliki kesempatan yang luas untuk memberikan pondasi yang kuat bagi peningkatan semua bidang kompetensinya di masa yang akan datang. Belajar pada usia-usia ini akan sangat membekas pada diri anak, bahkan sangat mempengaruhi tumbuhnya minat dan bakat anak tersebut di masa mendatang.

Sigmund Freud, sebagaimana di muat pada https://id.theasianparent.com, mengatakan bahwa "periode usia di bawah lima tahun sebagai periode emas bagi tumbuh kembang anak, karena dalam usia tersebut masa perkembangan anak sangat pesat". Ia juga menambahkan bahwa sekitar 50% kecerdasan orang dewasa terbentuk pada usia ini. Sehingga, patut disayangkan jika orang tua menyia-nyiakan usia ini dengan kegiatan yang tidak mendukung perkembangan kecerdasan anak.

Berkaitan dengan hal di atas, beberapa yang perlu dilakukan untuk mendukung kecerdasan anak antara lain: 
  1. Memberikan rangsangan yang tepat pada anak, khususnya dalam hal bersosialisasi, mengembangkan rasa ingin tahu, percaya diri, cepat beradaptasi dengan lingkungan, cepat mengembangkan ide-idenya, dan sebagainya.
  2. Belajar sambil bermain. Pada usia ini, keinginan anak untuk bermain sangat tinggi. Sehingga kegiatan terbaik yang dapat dilakukan anak adalah bermain. Namun demikian guru dan orang tua dapat menyisipkan kegiatan belajar di dalamnya, seperti manajemen waktu, mengatasi konflik, meningkatkan kosa kata, dan sebagainya.
  3. Mendampingi dan memandu anak secara konsisten. Anak pada usia memerlukan pendampingan dalam mengerti, memahami, dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
  4. Pendidikan parental care. Pendidikan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa orang tualah yang berkewajiban menanamkan tingkah laku, sikap, dan menanamkan kebiasaan yang baik pada anak.
  5. Pendidikan Anak Usia Dini. Memasukkan anak ke lembaga PAUD merupakan salah satu cara mempersiapkan anak untuk menghadapi situasi baru di luar keluarga dan rumahnya. Melalui lembaga ini anak dapat belajar bersosialisasi dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya, belajar sambil bermain, belajar mandiri, dan mengembangkan kepercayaan dirinya. PAUD yang baik bukanlah PAUD yang mengajarkan berhitung dan membaca, tetapi lembaga yang dapat menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan fungsi motorik, kognitif, dan emosi anak.
Nah, dalam kondisi darurat bencana Covid 19, pembelajaran daring hanya bisa menyiapkan kegiatan kognitif saja. Kecuali jika orang tua dapat menggantikan guru di sekolah, dengan kegiatan-kegiatan pengembangan fungsi lainnya, dengan mengikuti program-program pembelajaran di rumah. Para guru, dengan berbekal program pembelajaran yang telah disiapkan, telah menyiapkan kegiatan di rumah yang tetap dapat mengembangkan fungsi motorik, kognitif, dan sosial anak. Hanya saja, jika tanpa pendampingan orang tua ketika diimplementasikan di rumah, maka hal itu akan sia-sia saja. 

Dengan demikian, pembelajaran daring untuk PAUD, tetap saja dapat dilaksanakan dengan baik, selama ada dukungan orang tua yang maksimal. Dalam hal ini, orang tua harus dapat menggantikan peran pembimbingan yang selama ini dihandle oleh para guru. Orang tua cukup mengikuti pentunjuk-petunjuk guru, yang dikirimkan secara daring, melalui berbagai saluran yang dimiliki. (ans)

Comments

  1. Perannya menjadi dibalik, kini guru yang memantau dan menilai. Orang tua jadi yang berperan aktif.

    ReplyDelete

Post a Comment