Agen Perubahan dan Kemanfaatannya

Dalam sebuah diskusi, beberapa pemuda membicangkan siapa sesungguhnya jati diri, peran, dan masa depan mereka. Salah seorang diantara mereka mengatakan bahwa pemuda adalah aset. Sementara yang lainnya mengatakan pemuda adalah benih. Pemuda ketiga mengatakan bahwa mereka adalah "agen perubahan". Lantas, siapa sesungguhnya pemuda?


Menurut pendapat pertama, pemuda adalah aset. Sebagai aset yang bernilai tinggi, pemuda merupakan modal yang sangat berharga dalam membangun negeri. Kita tahu, tanpa modal kita tidak akan bisa membangun.

Aset yang bernama pemuda ini perlu dipersiapkan. Mereka adalah aset bergerak dan dinamis. Dengan penanganan yang benar, mereka akan berkembang dan bertumbuh. Dalam kuantitas memang tidak akan ada perubahan, tetapi secara kualitas mereka akan semakin meningkat. Lantas, apa yang harus dilakukan agar aset ini menjadi tumbuh dan berkembang dengan baik?

Salah satu upaya meningkatkan nilai aset pemuda, adalah dengan pendidikan. Desain pendidikan kita sudah cukup bagus, tetapi implementasinya begitu-begitu saja. Banyak kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan desainya. Alhasil, pendidikan masih belum dapat mengembangkan potensi pemuda secara maksimal.

Selama ini kita memiliki jumlah penduduk yang relatif besar dibanding negara-negara lain. Sekolah dan perguruan tinggi kita juga semakin banyak. Dana pendidikan juga cukup besar. Tetapi apakah kualitas penduduk kita berkualitas baik secara signifikan? 

Sebagai aset yang dinamis, pemuda harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang. Peningkatan kualitas diri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Belajar, berorganisasi, berdiskusi, dan berani mencoba, adalah sekian hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemuda. 

Pendapat kedua, pemuda adalah benih. Benih harus ditanam dalam media tanam yang baik. Tapi tidak cukup disitu. Benih juga harus dirawat dengan baik agar tumbuh subur. Pemberian air yang cukup dan pupuk yang proporsional dapat membantu benih tumbuh dengan baik. Benih itu kelak menjadi tanaman yang tumbuh dengan cepat dan segera berbuah.

Sebaliknya, ketika benih hanya dibiarkan begitu saja, maka pertumbuhannya akan terhambat. Media yang kurang baik, air yang tidak mencukupi, atau pupuk yang tidak proporsional, dapat menyebabkan benih tidak tumbuh dengan baik bahkan layu dan mati. Jika demikian yang terjadi, maka terjadilah apa yang kita kenal dengan "layu sebelum berkembang". 😊😊😊

Pendapat ketiga, pemuda adalah agen perubahan. Agen dalam konteks ini bukan berarti pedagang pengepul yang melayani pedagang eceran. Agen adalah pelaku profesional yang terjun langsung di lapangan. Ia dibekali dengan keahlian, senjata, dan peluru yang memadai. James Bond 007 adalah salah satu agen MI6 (Badan Inteljen  Rahasia Inggris). Ia adalah agen yang cerdas, trampil, dan mumpuni.

Seorang agen perubahan tidak cukup menyebut dirinya sebagai agen. Tetapi ia harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan skill yang mumpuni. Lebih dari itu, agen perubahan juga harus memiliki perencanaan yang jelas, kemampuan problem solving yang tinggi, dan konsep perubahan yang diinginkan.

Setiap hari adalah baru, artinya setiap hari adalah perubahan. Selama matahari terbit dan tenggelam, maka perubahan akan selalu terjadi. Perubahan macam apa yang dikehendaki pemuda?

Maka, dalam hal ini orientasi kemanfaatan harus menjadi orientasi utama. Sehebat apa perubahan yang akan dilakukan oleh seoarang pemuda? Jawabannya adalah sebanyak apa kemanfaatan yang dihasilkan dari perubahan yang dilakukan. 

Orientasi kemanfaatan ini harus menjadi mind set pemuda. Selama ini, banyak kegiatan yang tidak banyak berorientasi pada itu. Banyak program yang dilaksanakan hanya sebatas pada formalitas dan seremonial saja. Manfaat sesungguhnya? Masih harus dipertanyakan. Wallahu a'lam (ans)

Comments