
Untuk mengatasi
kebosanan siswa dalam belajar, para guru dapat menerapkan berbagai inovasi
pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah belajar di luar ruangan atau outdoor
classroom. Belajar di luar ruangan ini sangat baik bagi siswa, antara lain
untuk memberikan suasana baru dan segar, memperluas jangkauan pandangan siswa,
menghilangkan kejenuhan, dan menyediakan bagi siswa udara yang segar. Jika
dilakukan pada pagi hari, dimana sinar matahari dapat bersentuhan langsung
dengan badan siswa, akan bermanfaat mengubah pro vitamin D yang ada di dalam
tubuh, menjadi vitamin D yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tulang. Namun
demikian, guru juga akan menghadapi persoalan-persoalan ketika pembelajaran di
luar ruangan itu tidak direncanakan dan diprogramkan dengan baik.
Persolan pertama
yang dihadapi guru adalah siswa akan lebih sulit dikendalikan. Jangkauan gerak
siswa akan lebih luas, sehingga kecenderungan siswa untuk bergerak kesana
kemari juga akan lebih luas. Jika pembelajaran dilaksanakan di kebun misalnya,
siswa juga akan dengan senang hati “mengganggu” tanaman yang ada di sana. Jika
dilaksanakan di halaman maka siswa pun akan tergoda melihat teman-teman dari
kelas lain yang sedang bermain bola atau berolahraga lainnya.
Persoalan kedua
yang mungkin dihadapi guru adalah kurangnya konsentrasi siswa. Di tempat yang
luas dan terbuka, siswa akan melihat dan memperhatikan banyak hal selain
gurunya. Jika dalam hal ini guru masih menggunakan metode ceramah, hampir bisa
dipastikan suara guru akan “hilang entah kemana”. Selain akan terdengar lebih
lirih di telinga siswa, memang pada pembelajaran di luar ruangan ini siswa
tidak hanya mendengarkan gurunya.
Persoalan ketiga
yang juga mungkin dihadapi guru adalah siswa akan sulit mengerjakan tugas
tertulisnya. Ketika di luar siswa tidak akan memiliki tempat menulis yang baik
dan benar, sehingga bisa jadi siswa akan menulis di lantai, atau bahkan “meminjam”
punggung temannya sebagai meja tulis. Alhasil, kualitas tulisan tangan para
siswa pun tidak akan sebagaimana biasanya.
Oleh karena itu,
pada saat guru merencanakan pembelajaran di luar ruangan, paling tidak guru
harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.
1. Guru harus bersiap
dengan metode pembelajaran yang tidak melulu ceramah, dapat dikombinasikan
dengan metode diskusi, kerja kelompok, atau pengamatan.
2. Guru harus siap dengan form
pengerjaan tugas yang simple dan sederhana, berupa cek list atau
form pengamatan sehingga siswa tidak perlu “menulis banyak” ketika berada di
luar ruangan. Dalam hal ini guru bisa mempersiapkan lembar kerja siswa untuk
dikerjakan dengan cara mengamati atau mempelajari benda-benda yang ada di luar
ruangan.
3. Jika memungkinkan
tempat belajar di luar ruangan pun juga telah didesain sedemikian rupa,
sehingga tetap menyerupai ruang kelas dengan tempat duduk dan tempat menulis
yang baik dengan formasi setengah lingkaran dimana titik pusatnya pada lokasi
dimana guru berada. Contohnya : guru berada di bawah sebuah pohon, dan
disekitar pohon itu kursi-kursi panjang terbuat dari bambu atau batang pohon
sehingga tetap saja semua siswa dapat melihat dan mendengarkan penjelasan guru
dengan baik.
Selain memastikan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, guru juga harus memastikan
keamanan siswa, baik dari benda-benda berbahaya, binatang berbisa, binatang
buas, dan sebagainya. Sebab, pada hakekatnya, keamanan dan keselamatan anak
tetap menjadi hal yang utama.
Bermain sambil belajar...
ReplyDeletebetul...betul...betul...
ReplyDelete