Leader itu Diikuti, Bos Ditakuti!


Siapakah seorang kepala sekolah itu? Apakah ia seorang leader atau seorang bos? Seorang perlu mengetahui itu karena ia memiliki tiga tugas utama yaitu di bidang manajemen, supervisi, dan kewirausahaan. Sehingga kepala sekolah tidak lagi mengajar. Ia hanya me-manage para guru yang mengajar, para karyawan yang bekerja, dan anak-anak yang sedang belajar di sekolahnya. Disamping itu, ia juga harus membangun kerjasama dengan lingkungan sekolah, para stakeholder, dan pihak-pihak yang dapat membantu meng-upgrade sekolahnya. 

Kepala sekolah adalah seoarang leader. Mengapa, seorang leader bersama semua komponen yang ada di dalamnya bekerja untuk meraih mimpi. Mimpi itu jauh lebih besar, lebih tinggi, dari sekedar menjalankan aktivitas dengan indikator yang "sesuai dengan aturan". Mimpi tidak hanya berasal dari si kepala sekolah. Mimpi bisa berasal dari para guru, para siswa, bahkan dari pihak-pihak luar yang memberikan dukungan pada sekolah. Mimpi tidak hanya membuat sekolah bisa menjadi baik, tetapi menjadi sekolah yang istimewa. Banyak sekolah baik, yang dinilai dengan akreditasi, yang dinilai berdasarkan hasil lomba, tetapi tidak banyak sekolah istimewa.

Seoarng leader tidak mengatakan "aku", tapi mengatakan "saya". Seorang leader juga tidak akan mengatakan "kerjakan", tetapi ia mengatakan "mari bantu saya". Bersama seorang leader, seorang tukang sapu akan merasa berharga, seorang penjaga sekolah merasa berguna, seorang guru apalagi, akan merasa mulia. Nilai harga diri yang ditawarkan seorang leader kepada orang sekitarnya, tidak hanya nilai bawahan yang menghadapi atasan, tetapi partner yang diajak bekerjasama membangun lembaga.

Mengapa leader lebih dibutuhkan? Leader itu memotivasi, bukan memarahi, bukan menggurui. Ketika komponen SDM disekitarnya lembah, ia akan mencari cara agar motivasi bekerja kembali meningkat. Motivasi ada dua, internal dan eksternal. Seorang bos bisa saja memotivasi SDM disekitarnya dengan materi, hadiah, atau karir? Tapi apakah itu efektif? Apakah setiap hari si bos harus menyiapkan materi untuk memotivasi anak buahnya? Apakah setiap bulan ia harus menyediakan tunjangan tambahan untuk karyawannya?

Motivasi yang diberikan leader memang bersifat eksternal, namun ia akan membangun motivasi internal. Ketika motivasi internal itu kuat, maka para guru, karyawan, dan siswa di sekolah akan bekerja dengan sebaik-baiknya. Bukan karena mereka takut karena ada bos yang mengawasinya, atau karena ada pengawas yang selalu memperhatikan gerak langkahnya, tetapi ghirah ingin bekerja keras meraih mimpi itu datang dari dalam, mengalahkan sekat-sekat kelelahan dan keterbatasan.

Pada posisi itu, leader sudah harus bisa menjadi manager. Manager itu menata, mengatur, mengendalikan, dan pada saat mendistribusikan tugas dan wewengan pada orang yang tepat. Dalam sepak bola, seorang manager adalah seorang mid fielder (pemain tengah) yang menentukan pada siapa bola diberikan. Langsung diumpankan pada penyerang, atau kembali diberikan pada pemain belakang, atau justru dilangsungkan pada sayap untuk dikreasi menjadi goal. 

Leader juga harus bisa menyelesaikan masalah. Dalam sebuah organisasi yang bernama sekolah, pastilah banyak kepentingan di dalamnya. Orang tua ingin anaknya pintar, meskipun kemampuan terbatas. Guru ingin mengajar dengan fasilitas yang lengkap, meskipun sumber daya sekolah sangat terbatas. Yayasan ingin menjadikan sekolah yang maju, dengan supplay yang terbatas. Semua komponen menginginkan idealismenya masing-masing, dari angel mana saja mereak berada.

Oleh karena itu, leader juga harus memiliki kemampuan problem solving. Persoalan akan selalu terjadi di setiap periode. Sehingga, penyelesaian masalah harus senantiasa dilakukan di setiap waktu. Mengenali masalah itu, mengetahui pokok persoalannya, mengetahui akan masalahnya, lalu merumuskan solusi pemecahan masalahnya itu. Apakah ia harus menyelesaikan semua persoalannya sendiri? Tentu tidak. Dalam hal ini, kemampuan manajerial dibutuhkan. Memanfaatkan  SDM yang ada dan memilihnya dengan tepat dalam penyelesaian masalah adalah hal terbaik yang dapat dilakukan.

So, ingin jadi kepala sekolah yang leader atau bos? Leader dapat membagi beban, bos mengatasinya sendiri. Leader itu mengajak, bos itu menyuruh dan memerintah. Leader itu dicintai, bos seringkali ditakuti. Leader itu diikuti dengan hati, bos ditaati dengan berat hati. Leader itu membangkitkan, bos seringkali melemahkan! (ans) 

Comments

  1. Luar biasa yai Ans... Tulisan ini wajib d baca seluruh kamad se indonesia. Mencerahkan..

    ReplyDelete
  2. Patut jadi rujukan kamad..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hanya melihat dari sudut pandang yang berbeda mas Pri....

      Delete

Post a Comment