Jika demikian, untuk menjadi mata pelajaran favorit tentunya ada beberapa hal yang bisa kita "contek" dari olah raga. Apa itu? Ya, bermain, bersenda gurau, dan di alam bebas. Tiga hal itu ternyata merupakan hal-hal yang paling disukai anak.
Lantas, haruskan anak-anak selalu diajak bermain, bersenda gurau, dan belajar di alam bebas? Tentu saja tidak gaesss.... Tetapi, paling tidak, kita sudah mengetahui jika pola bermain, bersenda gurau, dan belajar di alam bebas, merupakan hal-hal yang sangat disukai anak-anak. Itulah anak, bermain adalah dunia mereka, bersenda gurau alias guyon adalah hobi mereka, dan alam terbuka merupakan favorit mereka.
Matematika dalam Pelajaran Olah Raga
Seorang guru kreatif, bisa saja mengajak anak-anak mengikuti outdoor classroom. Guru dapat memilih lapangan tempat berkumpul anak-anak. Lantas, meminta anak-anak untuk berbaris sesuai jumlah kehadiran. Misalnya saja, kelas jumlahnya 20 anak. Guru dapat meminta anak untuk berbaris 4 banjar, 5 baris. Kemudian meminta anak-anak untuk berhitung. Ya, tentu hasil akhir dari berhitungnya adalah 20. Tapi, tahukah bahwa dengan anak-anak membuat barisan dengan 4 banjar dan 5 baris kita dapat mengajarkan perkalian 4 x 5 = 20?
Kemudian, anak-anak diminta berkelompok. Misalnya, dengan berdasarkan nomer absen mereka. Yang nomor ganjil berkumpul dikiri guru, sedangkan yang nomor genap berkumpul di kanan guru. Berapa jumlah masing-masing kelompok? Tentu saja 10 orang. Karena jumlah anak 20, maka yang bernomor ganjil sebanyak 10 anak dan yang bernomor genap juga 10 anak. Disini, guru dapat mengajarkan pembagian sederhana, yaitu 20 : 2 = 10
Para guru dapat menggunakan pelajaran olah raga juga untuk mengajarkan matematika operasi pengurangan. Contohnya, seorang anak disuruh berdiri. Anak yang lain memperhatikan anak tersebut. Kemudian, guru meminta anak untuk maju 5 langkah. Kemudian mundur 2 langkah. Guru bertanya, sekarang anak tersebut pada posisi berapa langkah dari tempat semula? Anak-anak akan dengan mudah menjawab, yaitu pada posisi tiga langkah dari tempat semula. Sebenarnya, ini sedang mengajarkan bahwa 5 - 2 = 3.
Guru kreatif dapat menggunakan berbagai kesempatan untuk belajar. Matematika, IPA, IPS, dan semua muatan dalam pelajaran tematik dapat diajarkan dengan mudah oleh guru-guru kreatif. Tinggal, apakah kesempatan itu dapat dimodifikasi dengan baik atau tidak. Selamat berkreasi para guru!
Comments
Post a Comment