Sinotron, entah itu komedi, drama percintaan remaja, konflik keluarga, misteri, bahkan yang tidak jelas kategorinya, selalu mendapatkan tempat di hati pemirsa televisi. Setiap hari secara "istikomah" datang dengan berbagai cerita dan latar belakang. Jika diamati, sinetron-sinetron yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi yang sama, biasanya memiliki corak dan cerita yang mirip-mirip juga. Apalagi, jika senetron dibuat dengan sountrack yang mudah dihafal dan enak didengar, hampir pasti penggemarnya selalu menanti.
Apa sih kekuatan sinetron? Kadang-kadang pemainnya itu itu saja, ceritanya ya begitu-begitu saja, ujung-ujungnya juga dapat diketahui. Tapi, penggemarnya tetap saja banyak, bahkan mengalahkan penggemar sepak bola kelas dunia. Apalagi kalau pesawat telavisinya cuman satu, pasti deh penggemar sepak bola terpaksa mengalah dengan penggemar sinetron.
Pertama, salah satu kekuatan sinetron adalah "istikomah". Sinetron hadir di waktu yang sama, secara konsisten, dengan perencanaan segmentasi yang jelas, meskipun ceritanya tidak jelas. Sinetron juga sering kali membuat penasaran, membuat penggemarnya ikut sedih, menangis, tertawa, bahkan marah-marah pada tokoh antagonisnya.
Kedua, sinetron stripping juga menyesuaikan dengan momen yang ada, mencoba mengakrabi apa yang sedang ada disekitar pemirsanya. Contohnya, pada bulan Ramadhan misalnya. Sinetron yang jelas-jelas bukan religi, tiba-tiba bisa bernuansa Islam, mendatangkan ustadz, bahkan hafidzul qur'an sebagai salah satu bagian cerita di bulan Ramadhan. Ketika Ramadhan usai, ya sudah, hilang lagi karakter yang muncul.
Ketiga, sinetron juga sering kali menjual mimpi. Menunjukkan kehidupan yang serba enak, menyelesaikan masalah dengan hal-hal sepela dan dengan mudah terselesaikan, meskipun tidak masuk akal. Tapi siapa yang peduli, yang penting menarik perhatian pendengar. Cukup deh!
Keempat, kecintaan masyarakat pada sinetron juga tak lepas dari munculnya wajah-wajah cantik dan tampan yang mode dan gayanya bisa menjadi rujukan. Para pencari bakat sengaja mencari sosok-sosok yang good looking sehingga tanpa mikir rasionalitas ceritanya, para penggemar tetap gemar menonton sinetron itu. Ia hadir menampilkan keindahan tersendiri dan menjanjikan sisi bahagia bagi yang menontonnya.
Kelima, kekuatan lainnya adalah cerita. Namanya juga sinetron, dramatisasi even dan kejadian tetap saja menjadi hal yang penting. Penulis cerita, pembuat naskah, dan empunya ide cerita, tentu orang-orang yang bisa dengan mudah menghubungkan sesuatu yang kadang-kadang tidak nyambung. Sekali lagi, kecerdikan penulis cerita menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam hal ini.
Terakhir, mungkin karena kita bosan lihat berita, ketakuan mendengar perkembangan kasus Covid 19 yant belum juga berakhir, atau lelah dari kegiatan kita sehari-hari yang menyita pikiran dan tenaga.
Nah, kekuatan mana yang membuat anda mencintai sinetron?
Comments
Post a Comment